Sigi – Empat desa di Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi terisolir akibat banir dan tanah longsor. Empat desa terisolir ini adalah desa Banasu, Masewo, Mamu, dan Desa Kalamanta.
Kapolsek Kulawi Ipda Johan Efendi mengatakan, peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi pada Minggu (21/04/2024) sekitar pukul 21.30 Wita, diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Karangana serta anak sungai sekitarnya.
“Ke empat desa terisolir ini karena tertimbunnya jalan dan terputusnya jembatan gantung sungai Karangana di desa Banasu perbatasan desa Mapahi yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju empat desa tersebut,” terang Kapolsek, Kamis (25/4/24).
Atas peristiwa ini, Kapolsek Kulawi Ipda Johan Efendi dan personilnya langsung bergerak menuju lokasi membantu warga yang terdampak. Disebutkan Kapolsek, sekira 365 kepala keluarga atau 1.329 jiwa di empat desa tersebut.
“Sampai saat ini langkah-langkah yang telah kami ambil yakni mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah Kecamatan Pipikoro, dan melakukan pendataan dampak bencana,” terangnya.
Disampaikan Kapolsek, hasil koordinasi dengan Camat Pipikoro, kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain rusaknya areal pertanian, areal perkebunan, fasilitas air bersih, irigasi areal pertanian dan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan beberapa jembatan yang lain di wilayah empat desa tersebut.
“Kami bersama-sama warga setempat juga berupaya membersihkan akses jalan secara manual, dengan tetap memberikan imbauan kepada warga untuk waspada dan menjaga keselamatan,” imbuhnya.
Kapolres melalui Kasi Humas Iptu Nuim Hayat, mengayakan, bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sigi untuk dapat segera mengupayakan akses jalan dan menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
“Sampai saat ini, Kapolsek Kulawi bersama personelnya masih berada di desa Mapahi yang berbatasan dengan desa Banasu guna melakukan pemantauan dan berupaya membantu warga yang terdampak,” terang Iptu Nuim Hayat.